Berkualitas Tinggi:

1.10.16

Kantor Taspen di Seluruh Indonesia


Setelah beraktifitas dengan penuh semangat sesuai kemampuan setiap individu, saat nya tiba untuk mengakhiri aktifitas sesuai umur yang ditentukan yang disebut dengan kata Pensiun.
Ketika Pensiun telah tiba waktunya, kini saatnya untuk berurusan dengan kantor PT.Taspen (Persero) yang terjangkau untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kantor PT.Taspen (Persero) terdiri dari:
1.   Kantor Pusat.
2.   Kantor Cabang Utama (KCU).
3.   Kantor Cabang (KC).
Untuk memudahkan setiap orang berurusan dengan kantor  PT.Taspen (Persero) tersedia informasi sesuai wilayah domisili anda silahkan klik:


KCU Medan, membawahi kantor cabang:

KCU Jakarta, membawahi kantor cabang:

KCU Bandung, membawahi kantor cabang:

KCU Semarang, membawahi kantor cabang:

KCU Surabaya, membawahi kantor cabang:

KCU Makassar, membawahi kantor cabang:

6.5.13

Berkarya Dikala Masa Pensiun



Tibanya masa pensiun akan dirasakan tiba secara alamiah yang akan menghampiri setiap orang yang bekerja sebagai pegawai, baik bertugas sebagai pegawai Negeri maupun pegawai swasta. Datangnya masa pensiun sudah pasti karena didasarkan pada tercapainya usia tertentu yang tak mungkin dielakkan. Karenanya memasuki masa pensiun perlu dinikmati serta dianggap sebagai masa yang indah dan cemerlang sebagai akhir karya nyata yang telah dijalani.
Memasuki masa pensiun ada baiknya masih berkarya dengan kemampuan yang tersisa menggunakan ilmu yang dipunyai, masih bisa diabdikan untuk kepentingan orang banyak, sehingga terlepas dari rasa masa yang menjengkelkan, yang disebabkan hilangnya kegiatan rutin, menurunnya penghasilan, hilangnya wewenang yang selama aktif bekerja dimilikinya, serta kondisi kesehatan yang semakin menurun karena bertambahnya usia.
Masa pensiun sebaiknya sudah direncanakan sejak masih aktif bekerja, sebab bagaimanapun  harus siap dihadapi ketika masa pensiun tiba, karena jika pensiun dianggap sebagai pemutus kegiatan rutin yang dilakoninya selama bertahun-tahun, maka beban saat pensiun menjadi titik santai untuk dihadapi dan ikhlaskan semua yang telah terjadi serta rencanakan apa yang akan dikerjakan dalam menjalankan sisa kemampuan yang masih dimiliki.
Pada hakikatnya banyak orang beranggapan, bahwa masa pensiun adalah pintu gerbang menuju masa usia tua, fisik makin lemah, dihinggapi banyak penyakit, merasa cepat lupa, penampilan sudah tidak menarik serta dihinggapi anggapan bahwa masa pensiun pertanda seseorang sudah tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi karena produktivitas makin menurun.
Anggapan tersebut harus diatasi, bahwa seseorang sudah sampai pada titik pensiun, pada diri seseorang terdapat bekal yang sangat berharga yaitu pengalaman yang tidak dapat dibeli, karena hal tersebut didapat dari hasil proses waktu masa aktif, sehingga  perasaan over sensitif dan subyektif dapat dihindari dengan sabar dan ikhlas terhadap situasi dan kondisi disekitarnya.
Oleh karenanya, kita memasuki masa pensiun mindset harus dirubah, jadikan masa pensiun sebagai masa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Jauh hari sebelum masa pensiun tiba, mulailah belajar hal yang berbeda atau terjun dalam kegiatan sosial atau pekerja sosial, aktivitas politik stau sekedar menekuni hobby, misalnya photography, travelling, membaca, menulis, internetan dll. Namun, jika yang diinginkan tambahan materi, berwirausaha adalah pilihan terbaik. Sebaiknya masa pensiun tetap di isi dengan kegiatan yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain, jauhkan lamunan sendirian atau terus-terusan nonton TV karena ini akan membosankan dan lama-lama menjadi stress.
 Memanfaatkan waktu luang di masa pensiun sangat berarti bagi perkembangan jiwa, karena secara psikologis memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan adalah bertujuan untuk memenuhi rasa identitas, status, ataupun fungsi sosialnya. Walaupun kegiatannya berbeda ketika masih muda dulu, namun dampak yang diperoleh dari kegiatan ini adalah memberi kepuasan pada dirinya.
Jalani masa pensiun dengan ikhlas dan rileks, karena ketegangan dan kecemasan tidak akan menjadikan segalanya lebih baik. Bercermin dan belajar dari pengalaman keberhasilan dan kegagalan di masa lalu, untuk jadi bahan rencana masa depan.